Jumat, 06 Maret 2015

MEMULAI USAHA TANPA UANG

ABSTRAK
 
Sebagian besar orang mengatakan bahwa kita mau membuka usaha tapi tidak punya modal. Padahal Tuhan memberikan modal yang tidak ada tandingnya, yaitu ”otak”. Meskipun kita tidak punya modal, tetapi kita masih dapat membuk usaha dengan otak kita. Salah satu cara untuk membuka usaha tanpa uang tunai adalah dengan pembayaran belakang dan merupakan senjata ampuh yang pernah dilakukan oleh Prof. Dr. M. Suyanto, M.M, ketika beliau mendirikan usaha cabang Priagama di jl. Demangan Kidul no 92. Demikian halnya ketika beliau mendirikan STMIK AMIKOM Yogyakarta tanpa uang tunai. Sampai akhirnya STMIK AMIKOM Yogyakarta telah mempunyai tanah sekitar 10.000 meter persegi dan 2 gedung cukup mewah lantai lima dan lantai tiga seluruhnya ber-AC dan Wireless Fidelity(Wi-Fi), sehingga mahasiswa menganggapnya seperti mall. Kesemuanya dimulai dengan menggunakan otak,bukan dengan uang tunai.

ISI
Selain dengan membuka usaha dengan pembayaran di belakang, dapat pula Anda membuka usaha dengan pembayaran di muka. Gabungan antara memulai usaha dengan pembayaran di belakang dan pembayaran di muka merupakan hal yang paling ideal. Gedung atau kantor, iklan, brosur dapat kita peroleh dengan pembayaran di belakang, sedang pelanggan kita menggunakan pembayaran di muka. Usaha berupa kursus, lembaga pendidikan kejuruan dan bahkan pendidikan tinggi pun dapat dilakukan dengan strategi pembayaran di muka. Ada beberapa strategi dalam mengembangkan usaha, yaitu:

1.   Strategi Membangun Merek

Sebagian besar orang beranggapan bahwa membangun merek yang pertama kali menggunakan iklan besar-besaran. Fakta membuktikan ternyata perusahaan-perusahan yang telah melegendakan dunia membangun merek untuk pertama kali menggunakan public relations (hubungan masyarakat). Public Relation melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau menjaga citra perusahaan.


2.   Strategi Diferensiasi Produk

Salah satu strategi untuk memenangkan persaingan adalah strategi deferensiasi. Strategi diferensiasi menonjolkan perbedaan yang mencolok mereknya dan merek pesaing. Diferensiasi produk dapat berasal dari berbagai factor, antara lain kualitas produk, keistimewaan produk, kehandalan, mudah diperbaiki dan gaya. Kualitas produk terdiri dari kualitas kinerja dan kualitas kesesuaian. Kualitas kinerja mengacu pada dimana tingkat  dimana karakteristik produk itu beroperasi. Apakah produk tersebut tingkat kinerjanya rendah, rata-rata, tinggi atau super. Sedangkan kualitas kesesuaian merupakan tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Kehandalan mungkin merupakan ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu. Produk yang dapat diandalkan biasanya pembeli membayar dengan harga lebih tinggi. 

3.   Strategi Positioning

Gagasan umum dari positioning adalaha menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen.Strategi positioning adalah strategi komunikasi. Positioning merupakan konsep yang mengubah keaslian iklan, konsep uang sederhana membuat orang menghadapi kesulitan dalam memahami kekuatannya. Positioning juga merupakan tubuh pemikiran yang pertama yang dirancang untuk memegang permasalahan dalam mendengarkan masyarakat kita yang kebanjiran informasi.

4.   Strategi Sentuhan Unik

Banyak strategi yang dipakai untuk unggul dalam persaingan. Seperti yang dilakukan oleh Prof. Dr. M. Suyanto, M.M ketika pertama kali mendirikan Primagama. Strategi yang beliau lakukan adalah mengundang siswa SLTA dengan menggunakan Test Uji Coba IPA/IPS Terpadu secara gratis. Strategi ini dilakukan karena ketika itu test masuk Perguruan Tinggi Negeri akan menggunakan Test IPA/IPS Terpadu, oleh karena itu maka pesertanya menjadi banyak. Sebelum tes uji coba dimulai, beliau melakukan promosi kepada peserta tentang salah satu keunggulan Primagama dibanding Bimbingan Test lainnya. Dan ketika mendirikan STMIK AMIKOM Yogyakarta beliau juga menggunakan strategi sentuhan unik. Karena beliau melihat Pendidikan Perguruan Tinggi memiliki kelemahan dalam pendidikan sikap mental. Maka Pendidikan di STMIK AMIKOM dimulai dari pendidikan sikap mentalnya lebih dahulu. Pendidikan sikap mental ini di STMIK AMIKOM dikenal sebagai Pelatihan Super Unggul. Untuk menjaga sikap mental ini, ketika kuliah mahasiswa diharuskan untuk memakai dasi, akhirnya memunculkan “Tempat Kuliah Orang Berdasi”. Sedangkan pendidikan pengetahuan dan ketrampilan dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang diatas rata-rata, sehingga “Unggul Dalam Trend Teknologi Informasi”.





Ref: “Smart in Entrepreneur” karya Prof. Dr. M. Suyanto, M.M





Tidak ada komentar:

Posting Komentar