Sebagian
besar orang mengatakan bahwa kita mau membuka usaha tapi tidak punya modal.
Padahal Tuhan memberikan modal yang tidak ada tandingnya, yaitu ”otak”.
Meskipun kita tidak punya modal, tetapi kita masih dapat membuk usaha dengan
otak kita. Salah satu cara untuk membuka usaha tanpa uang tunai adalah dengan
pembayaran belakang dan merupakan senjata ampuh yang pernah dilakukan oleh
Prof. Dr. M. Suyanto, M.M, ketika beliau mendirikan usaha cabang Priagama di
jl. Demangan Kidul no 92. Demikian halnya ketika beliau mendirikan STMIK AMIKOM Yogyakarta tanpa uang tunai. Sampai akhirnya STMIK AMIKOM Yogyakarta
telah mempunyai tanah sekitar 10.000 meter persegi dan 2 gedung cukup mewah
lantai lima dan lantai tiga seluruhnya ber-AC dan Wireless Fidelity(Wi-Fi),
sehingga mahasiswa menganggapnya seperti mall. Kesemuanya dimulai dengan
menggunakan otak,bukan dengan uang tunai.
ISI
Selain
dengan membuka usaha dengan pembayaran di belakang, dapat pula Anda membuka
usaha dengan pembayaran di muka. Gabungan antara memulai usaha dengan
pembayaran di belakang dan pembayaran di muka merupakan hal yang paling ideal.
Gedung atau kantor, iklan, brosur dapat kita peroleh dengan pembayaran di
belakang, sedang pelanggan kita menggunakan pembayaran di muka. Usaha berupa
kursus, lembaga pendidikan kejuruan dan bahkan pendidikan tinggi pun dapat
dilakukan dengan strategi pembayaran di muka. Ada beberapa strategi dalam
mengembangkan usaha, yaitu:
1.
Strategi Membangun Merek
Sebagian besar orang beranggapan bahwa membangun merek yang
pertama kali menggunakan iklan besar-besaran. Fakta membuktikan ternyata
perusahaan-perusahan yang telah melegendakan dunia membangun merek untuk
pertama kali menggunakan public relations (hubungan masyarakat). Public
Relation melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan
dan/atau menjaga citra perusahaan.
2. Strategi Diferensiasi Produk
Salah satu strategi untuk memenangkan persaingan adalah
strategi deferensiasi. Strategi diferensiasi menonjolkan perbedaan yang
mencolok mereknya dan merek pesaing. Diferensiasi produk dapat berasal dari
berbagai factor, antara lain kualitas produk, keistimewaan produk, kehandalan,
mudah diperbaiki dan gaya. Kualitas produk terdiri dari kualitas kinerja dan
kualitas kesesuaian. Kualitas kinerja mengacu pada dimana tingkat dimana karakteristik produk itu beroperasi.
Apakah produk tersebut tingkat kinerjanya rendah, rata-rata, tinggi atau super.
Sedangkan kualitas kesesuaian merupakan tingkat dimana semua unit yang
diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Kehandalan
mungkin merupakan ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal
dalam suatu periode waktu. Produk yang dapat diandalkan biasanya pembeli
membayar dengan harga lebih tinggi.
3. Strategi Positioning
Gagasan umum dari positioning adalaha menempatkan sebuah
produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen.Strategi
positioning adalah strategi komunikasi. Positioning merupakan konsep yang
mengubah keaslian iklan, konsep uang sederhana membuat orang menghadapi
kesulitan dalam memahami kekuatannya. Positioning juga merupakan tubuh
pemikiran yang pertama yang dirancang untuk memegang permasalahan dalam mendengarkan
masyarakat kita yang kebanjiran informasi.
4. Strategi Sentuhan Unik
Banyak strategi yang dipakai untuk unggul dalam persaingan.
Seperti yang dilakukan oleh Prof. Dr. M. Suyanto, M.M ketika pertama kali
mendirikan Primagama. Strategi yang beliau lakukan adalah mengundang siswa SLTA
dengan menggunakan Test Uji Coba IPA/IPS Terpadu secara gratis. Strategi ini
dilakukan karena ketika itu test masuk Perguruan Tinggi Negeri akan menggunakan
Test IPA/IPS Terpadu, oleh karena itu maka pesertanya menjadi banyak. Sebelum
tes uji coba dimulai, beliau melakukan promosi kepada peserta tentang salah
satu keunggulan Primagama dibanding Bimbingan Test lainnya. Dan ketika
mendirikan STMIK AMIKOM Yogyakarta beliau juga menggunakan strategi sentuhan
unik. Karena beliau melihat Pendidikan Perguruan Tinggi memiliki kelemahan
dalam pendidikan sikap mental. Maka Pendidikan di STMIK AMIKOM dimulai dari
pendidikan sikap mentalnya lebih dahulu. Pendidikan sikap mental ini di STMIK AMIKOM dikenal sebagai Pelatihan Super Unggul. Untuk menjaga sikap mental ini, ketika
kuliah mahasiswa diharuskan untuk memakai dasi, akhirnya memunculkan “Tempat
Kuliah Orang Berdasi”. Sedangkan pendidikan pengetahuan dan ketrampilan
dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang diatas rata-rata, sehingga “Unggul
Dalam Trend Teknologi Informasi”.
Ref: “Smart in Entrepreneur” karya Prof. Dr. M. Suyanto, M.M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar